PENULISAN
KARYA ILMIAH BAGI MAHASISWA BARU
PENDAHULUAN
Tulisan sangat penting
bagi peradaban umat manusia. Sejarah dan peradaban umat manusia zaman dahulu
dapat dibaca dan ditelaah melalui tulisan yang ditinggalkan oleh generasi umat
manusia pada waktu itu. Begitu pula sejarah dan peradaban umat manusia zaman
kini akan terus terekam dan tetap dikenang di zaman-zaman yang akan datang.
Tulisan atau naskah atau transkrip atau manuskrip menjadi sebuah sumber
informasi petunjuk untuk menggali berbagai hal sisi-sisi kehidupan peradaban
umat manusia di zamannya.
Karya ide-ide seseorang dapat dituangkan dalam sebuah
tulisan baik berbentuk tulisan populer maupun tulisan ilmiah sesuai standart
kualifikasi akademik tertentu. Tulisan ilmiah yang memenuhi standart
kualifikasi akademik tertentu tersebut biasa dikenal dengan sebutan karya
ilmiah.
Karya ilmiah merupakan manifestasi dari hasil
penelitian atau hasil penelaahan yang mendalam yang merupakan bagian integral
dari Tridharma Perguruan Tinggi. Lemahnya budaya menulis karya ilmiah bagai
civitas akademika di perguruan tinggi menunjukkan indikasi telah terjadi
kepincangan dalam aktualisasi nilai-nilai Tridharma Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu menjadi penting untuk terus
menggelorakan semangat meneliti dan menulis bagi seluruh civitas acedemika. Karya
ilmiah harus dijadikan masterpiece, sehingga dalam produksinya harus memenuhi
berbagai ketentuan standart agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengetahuan
tentang teknik penulisan karya ilmiah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap
civitas akademika baik mahasiswa maupun dosen.
Tulisan ini bermaksud untuk mengulas dan mengkaji
secara singkat tentang penulisan karya ilmiah khususnya dalam penyusunan karya
ilmiah yang berupa makalah dan atau naskah jurnal ilmiah bagi civitas akademika
perguruan tinggi.
PEMBAHASAN
Diskripsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan
tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan
oleh seseorang atau sebuah tim kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Agar karya
ilmiah ini dapat dibaca dan ditelaah oleh orang lain atau kolega ilmuwan maka
karya ilmiah disebarluaskan atau dipublikasikan melalui berbagai media baik
media cetak standart maupun media online.
Karya ilmiah ini merupakan pernyataan sikap seorang
ilmuan yang diwujudkan dalam sebuah karya yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya dari kepustakaan, kumpulan
pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain.
Untuk memenuhi standar ilmiah, sebuah karya harus
memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah kriteria metodologis. Penggunaan
metodologi yang benar dan tepat menjadi salah satu unsur terpenting dalam
penyusunan karya ilmiah.
Karya ilmiah disusun dengan menggunakan metode ilmiah,
yaitu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap proses penemuan, pengesahan
dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Adapun kriteria metode ilmiah adalah :
- Menggunakan prinsip-prinsip analisis (kausalitas & pemecahan masalah berdasarkan analisis yang logis)
- Berdasarkan fakta (bukan kira-kira, khayalan, legenda)
- Menggunakan ukuran obyektif (bukan berdasarkan perasaan)
- Bebas dari prasangka (tidak subyektif)
- Menggunakan teknik kuantifikasi (nominal, rangking, rating)
- Menggunakan hipotesis (sebagai pemandu jalan pikiran menuju pencapaian tujuan)
Metode ilmiah juga memiliki beberapa karakteristik,
yaitu :
- Bersifat kritis, analitis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
- Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan. Paparan karya ilmiah yang berupa data, simpulan, dan informasi ilmiah yang relevan akan dijadikan acuan bagi ilmuan lain dalam penelitian atau kajian-kajian ilmiah berikutnya.
Terdapat beberapa jenis karya ilmiah, tergantung pada
penggunaannya. Ada yang berupa skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian
(research report), artikel untuk dimuat di majalah ilmiah, jurnal atau berupa makalah
untuk diseminarkan.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan
oleh seorang penulis, karya ilmiah yang berupa artikel dan atau makalah
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu makalah deduktif, makalah induktif dan
makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya
didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang
dibahas. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris
yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah
campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis
digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas.
Tema atau topik yang akan diangkat dalam karya ilmiah.
Sebelum menentukan topik atau tema yang akan diagkat
dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
- Topik yang dipilih harus berada di sekitar penulis karya ilmiah, baik di sekitar pengalaman maupun di sekitar pengetahuan.
- Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik.
- Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang melebar ke pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
- Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
- Topik yang dipilih harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya secara teoritik.
- Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak dikaji.
Menghindari plagiasi.
Plagiasi merupakan suatu tindakan penulis karya ilmiah
yang mengambil sebagian atau keseluruhan naskah milik orang lain dan atau
naskah milik sendiri yang sudah dipublikasikan sebelumnya tanpa menyebutkan
sumber informasi pengambilannya.
Penulis karya ilmiah harus menghindari plagiasi, baik
terhadap karya orang lain maupun terhadap hasil karya penulis sendiri yang
telah dipublikasikan sebelumnya. Oleh karena itu, apabila penulis mengambil
sebagian dari isi sebuah karya ilmiah orang lain atau milik sendiri maka
penulis harus menginformasikan sumber pengambilan. Adapun tata cara
menginformasikan sumber pengambilan rujukan dapat menggunakan footnote, innote,
atau endnote. Tatacara penulisan secara teknis dapat dibaca di buku-buku yang
secara khusus membahas teknis penulisan dalam pengambilan sumber rujukan.
Tujuan dan Manfaat Karya Ilmiah
Secara umum, penulisan karya ilmiah mempunyai beberapa
tujuan diantaranya adalah:
1)
Melatih ketrampilan
dasar untuk melakukan penelitian dan kajian yang sesuai dengan standar ilmiah;
2)
Melatih menuangkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis;
3)
Menumbuh kembangkan
iklim akademik di kalangan civitas akademika;
Adapun penulisan karya ilmiah mempunyai manfaat yang
banyak sekali, di antaranya adalah:
1)
Sebagai sarana komunikasi
dan transformasi akademik;
2)
Sebagai bukti
pengakuan kualitas akademik seseorang;
3)
Sebagai media
pengembangan diri dalam peningkatan kompetensi keilmuan;
4)
Sebagai bahan acuan
atau penelitian pendahuluan untuk penelitian berikutnya.
Langkah-langkah dalam penyusunan karya ilmiah:
1) Penentuan topik atau tema karya ilmiah
2) Perumusan judul
3) Pembuatan kerangka karya ilmiah (outline)
4) Pengumpulan Data
5) Pengorganisasian dan Pengonsepan
6) Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
7) Penyajian/Pengetikan.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Setiap karya ilmiah akan dipaparkan secara sistematis
dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan multi tafsir.
Karya ilmiah memiliki banyak varian. Setiap varian
tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Sistematika penulisan karya ilmiah
akan disesuaikan dengan pedoman penulisan yang diberlakukan oleh institusi
pengelola yang mempublikasikan karya ilmiah tersebut.
Penulis akan mendeskripsikan sistematika penulisan
karya ilmiah jenis makalah dan atau jurnal untuk dipublikasikan.
Sistematika makalah atau naskah untuk jurnal ilmiah:
Karya ilmiah yang berupa makalah atau naskah untuk
dipublikasikan di jurnal ilmiah terakreditasi atau belum terakreditasi,
lazimnya menggunakan sistematika 1)judul, 2)nama penulis, instansi tempat
bekerja penulis dan alamat kontak atau email, 3)abstrak dalam bahasa asing,
4)kata kunci, 5)pendahuluan, 6)pembahasan, 7)penutup, dan 8)daftar rujukan.
Jumlah halaman biasanya 18 sampai 20 halaman kertas
kuarto atau A4.
Judul makalah atau judul naskah disusun menggunakan
rangkaian kata yang padat dan mencerminkan substansi dari isi pembahasan,
sebaiknya berkisar 5-15 buah kata. Judul harus mencerminkan isi makalah atau
mencerminkan topik yang diangkat dan menarik perhatian pembaca untuk mengetahui
isinya.
Abstrak biasanya tersusun dalam 150 sampai 200 kata
dalam bahasa asing.
Kata kunci biasanya terdiri dari 4 sampai 6 kata.
Pendahuluan terdiri dari unsur latar belakang gambaran
permasalahan, arti pentingnya kajian, problematika yang memerlukan kajian lebih
lanjut, dan unsur permasalahan yang diangkat dalam kajian. Rumusan kalimat
dalam pendahuluan mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam
makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.
Jumlah halaman pendahuluan tidak lebih dari 2 halaman. Unsur yang terdapat
dalam pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian. Untuk menandai pergantian
unsur dilakukan dengan pergantian paragraf. Setiap satu paragraf berisi satu
unsur.
Pembahasan terdiri dari beberapa sub bahasan. Setiap
sub bahasan menjawab dan menganalisis permasalahan yang telah ditawarkan dalam
pendahuluan. Kalau di dalam pendahuluan terdapat 2 permasalahan, maka lazimnya
di pembahasan juga terdapat 2 sub pembahasan kajian. Di dalam pembahasan ini
bisa juga diawali dengan satu sub pembahasan yang menguraikan tentang telaah teori
yang relevan dengan isi kajian. Jumlah halaman setiap sub bahasan diupayakan
agar seimbang proporsional.
Penutup terdiri dari simpulan dan rekomendasi atau
saran (kalau ada). Jumlah simpulan sama dengan jumlah rumusan masalah dan juga
sama dengan jumlah sub pembahasan yang telah dikaji. Bagian ini menandakan
berakhirnya makalah. Teknik penulisan bagian penutup ini adalah:
1. Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan,
tanpa diikuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan
untuk memberikan simpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar
pembaca menarik kesimpulan sendiri.
2. Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
Jumlah halaman penutup ini tidak melebihi 1 halaman.
Daftar rujukan terdiri dari daftar pustaka yang
digunakan sebagai bahan rujukan dalam penyusunan karya ilmiah tersebut. Daftar
rujukan ini penting sebagai informasi awal bagi pembaca yang berkeinginan untuk
menggali informasi lebih lanjut.
PENUTUP
Teknik penulisan karya ilmiah harus disesuaikan dengan
teknik standart ilmiah yang berlaku di institusi yang mempublikasikan naskah
karya ilmiah tersebut. Tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan teknis
penulisan antara satu institusi yang mempublikasikan dengan institusi yang
lain.
Agar hasil karya ilmiah sesuai atau mendekati standart
ilmiah dan juga sesuai dengan standart minimal teknis penulisan karya ilmiah,
maka akan menjadi lebih baik apabila sebuah karya ilmiah dilakukan proses pembimbingan
terlebih dahulu. Sebelum dipublikasikan, karya ilmiah didiskusikan terlebih
dahulu dalam sebuah kelompok kecil untuk dicermati bersama-sama baik yang
menyangkut substansinya maupun teknis penulisannya.
Semoga bermanfaat.
DAFTAR RUJUKAN
- Dwiloka, Bambang dan Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, Cet. 1
- Nazir, M., Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988
- Singarimbun, M., Effendi, S., Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3ES, 1995
- Soemanto, Wasty, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. 8
## Disampaikan dalam kegiatan orientasi
mahasiswa baru program OKU (Orientasi Kader Ulama) Kemenag RI tahun 2013, Pascasarjana
IAIN Walisongo Semarang, 8 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar